HI..

SELAMAT DATANG DI SITUS KAMI

MENU

Senin, 01 November 2010

Misteri Energi

Misteri Energi yang Berputar

Banyak ilmuwan   di seluruh dunia dengan teori dan penelitian yang mereka lakukan saat ini   sedang berupaya mengamati energi yang berputar tanpa henti dan  ini sangat membingungkan  mereka bagaimana sebuah molekul dan benda yang ada di di jagat raya ini berasal dari kumpulan energi yang berputar dengan kecepatan mendekati cahaya terangkai menjadi satu,  menjadi sebuah benda yang terlihat di jagat raya ini.

Para ilmuwan saat ini masih bingung darimana   energi yang memutar electron yang terus memutari nucleus ini berasal, prinsip kerja   ini terdapat juga dalam tata surya kita dimana persis sebuah model atom yang  besar dengan planet yang mengitari Inti Nucleus ( Matahari ) dan planet layaknya sebuah elektron, memutari nucleus dalam sebuah atom. Dan  dalam tubuh kitapun mempunyai konsep sama yaitu atom menyatu dalam tubuh kita dikarenakan adanya suatu energi yang ada dalam roh kita ini sehingga  trilunan atom menjadi satu dan terlihat menjadi tubuh manusia yang kokoh dan setelah energi roh ini habis akan waktunya maka lepaslah jaringan atom yang membentuk tubuh manusia ini sehingga atom terpecah belah kembali ke asal mula atom itu berada.
 Energi yang terjadi saat manusia lahir ke dunia ini sampai masa dewasa adalah dikarenakan adanya pengumpulan atom dari sekeliling manusia  dimana jika atom sudah banyak tercemar oleh polusi lingkungan   maka tubuh yang dipunyai oleh manusia itu akan semakin rapuh dan tercemar dikarenakan faktor penyerapan atom yang telah tercemar  oleh polusi lingkungan.  Makanya efek Musibah Nuklir sangat berpengaruh significant terhadap manusia dan alam sekitar 

ATOM, apa iru?
Sebuah benda terdiri dari beberapa unsur dan unsur terdiri dari beberapa atom. Jadi atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom (terdiri dari proton (+) dan netron) serta elektron bermuatan negatif (-) yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral.


    ilustrasi sebuah atom

Karena elektron berada pada orbit posisi terluar, maka elektron tersebut bisa terlepas dari orbit menuju ke atom lain yang tidak seimbang jumlah elektronnya. Mudah atau tidak-nya sebuah elektron terlepas ini akan mempengaruhi jenis benda. Benda yang sangat mudah melepaskan elektron dinamakan konduktor, begitu juga sebaliknya jika benda yang sulit melepaskan elektron (terikat kuat dalam atom) maka benda tersebut masuk dalam golongan isolator

Tata Surya 





Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima obyek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami, yang biasa disebut dengan “bulan” sesuai dengan Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
Subhanallah,
Bandingkan keselarasan, keserasian dan keseimbangan orbit elektron yang mengitari inti dalam sebuah atom,  orbit planet yang menitari matahari dalam sistem tata surya dan orbit para hamba  Allah yang mengitari Ka'bah dalam sebuah ibadah Haji. 
Kenapa shalat harus, menghadap Ka’bah? Jawab yang paling gampang dan benar adalah, karena ini perintah Allah. 

Lantas apakah fungsi kita menghadap Ka’bah Apakah untuk menyembahnya? Sama sekali tidak Karena kita tahu pasti bahwa kita hanya menyembah Allah. Ka’bah hanya berfungsi untuk memfokuskar pancaran-pancaran energi yang terjadi akibat orang bershalat di seluruh dunia.

Kalau kita amati, setiap saat Ka’bah dilingkar oleh jamaah yang sedang bershalat. Mulai dari yang paling dekat di sekitar Ka’bah sampai yang terjauh di balik bumi Mekkah. Akan tetapi yang unik, semua jamaah itu berkeliling menghadap Ka’bah, yang berdiri di timur, menghadap ke barat, yang berada di barat menghadap ke timur. Demikian pula yang di selatan menghadap ke utara, dan sebaliknya yang di utara menghadap selatan. Jamaah shalat di seluruh dunia terus menerus melingkari Ka’bah, sepanjang hari sesuai dengan pergerakan matahari.

Saya membayangkan, betapa telah terjadi ketegangan medan elektromagnetik antara orang-orang yang bershalat di seluruh dunia dengan Ka’bah. Kenapa demikian? Karena manusia yang bershalat itu sedang melakukan gerakan-gerakan meditasi energi. Mulai dari mengangkat tangan, sambil membaca takbir, kemudian rukuk, iktidal, sujud dan seterusnya. Setiap gerakan selalu memunculkan energi yang berbeda. Juga bergantung pada tingkat kekhusyukannya dalam berdoa sepanjang shalatnya.

Dalam pemahaman Fisika, jika ada benda bermuatan listrik bergerak-gerak secara periodik dengan basis gerakan berputar, maka akan terjadi medan elektromagnetik. Dalam hal shalat, gerakan yang dilakukan adalah gerakan yang berbasis pada gerakan berputar.

Contoh: bertakbir dengan mengangkat tangan. Sebenarnya kita sedang melakukan penggalan gerakan berputar sejauh 180 derajat. Posisi tangan, tadinya menggantung ke bawah sejajar badan, kemudian telapak tangannya diangkat sampai sejajar telinga. Kalau dibuat sudut pergerakan telapak tangannya, maka kita sedang menggerakan tangan kita sejauh 180 derajat. Kemudian kita mengembalikan ke posisi semula, atau bersedekap di perut.

Demikian pula gerakan gerakan rukuk, iktidal dan sujud. Semua itu berupa penggalan gerakan berputar masing-masing, rukuk 90 derajat, iktidal 90 derajat, sujud 135 derajat. Setiap gerakan itu akan menghasilkan perubahan-perubahan pancaran energi dari tubuh kita, dan akan menghasilkan medan elektromagnetik antara kita dengan Ka’bah.

Apakah medan elektromagnetik itu bisa terbentuk meskipun jarak kita dengan Ka’bah sangat jauh? Sangat bisa, karena kecepatan gelombang elektromagnetik itu sangatlah tinggi. Sehingga jarak ribuan kilometer bisa ditempuh dalam orde detik saja. Apalagi, kalau hati kita sudah memancarkan cahaya ilahiah, maka interaksi energial kita dengan Ka’bah itu berlangsung hanya dalam orde sepersekian detik. Sebab, cahaya dengan kecepatan 300.000 km per detik itu mampu mengelilingi bumi 7,5 kali hanya dalam waktu 1 detik !

Apalagi bagi mereka yang melakukan shalat dekat dengan Ka’bah. Interaksi energi itu menjadi demikian dahsyatnya. Apa pun alasannya, kedekatan antara Ka’bah dan orang yang bershalat akan menimbulkan dampak yang luar biasa.

Dalam waktu yang bersamaan, seseorang yang bershalat di sekitar Ka’bah akan memperoleh akumulasi pancaran energi positif dari Ka’bah. yang pertama, disebabkan oleh energi nabi Ibrahim yang membekas di seluruh ‘petilasannya’. yang kedua, berasal dari putaran orang berthawaf di Ka’bah. Dan yang ketiga, berasal dari aktivitas shalat umat Islam di seluruh dunia.

Maka, bisa kita bayangkan betapa besarnya manfaat (pahala) untuk bisa berdekatan dengan Ka’bah. Dalam konteks bershalat di sekitar Ka’bah, maka pantaslah Rasulullah menyebutkan pahala 100.000 kali lipat dibandingkan pahala shalat sendirian.

Jutaan jamaah yang shalat di seputar Ka’bah itu telah menyebabkan akumulasi energi yang sangat besar. Ibarat baterai yang digabungkan secara serial, jutaan manusia yang berisi miliaran bioelektron itu menghasilkan energi positif yang dahsyat pula. Energi itu, di satu sisi bergerak vertikal untuk berkomunikasi dengan Allah. Dan di sisi yang lain bergerak secara horisontal ‘menyirami’ tubuh dan hati kita dengan frekuensi yang sangat tinggi, menetralisir berbagai ketidakstabilan dalam diri dan jiwa kita.

Akan tetapi sekali lagi perlu saya ingatkan, bahwa manfaat energi positif itu bagi kita sangat bergantung pada penerimaan kita sendiri apakah hati kita terbuka untuk menerimanya. Jika tidak, maka pusaran energi yang dahsyat itu sama sekali tidak akan mampu merubah kondisi kita baik secara fisik maupun kejiwaan.

Kondisi kita pada waktu itu harus rendah hati dan khusyuk, sebagaimana lazimnya orang-orang yang berdoa dan bermunaiat kepada Allah. Dalam kondisi yang demikian, maka hati kita akan bergetar seperti digambarkan oleh Allah: “Yaitu orang-orang yang hatinya bergetar ketika disebut nama Allah.” 

Apa gagasan dan kesimpulan Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar